Tuesday, August 18, 2015

Tatacara Penangkaran Burung Kenari

Meskipun burung kenari termasuk salah satu burung yang mudah untuk dikembangbiakan namun ternyata ada beberapa orang yang masih kesulitan dan belum mengetahui tata cara ternak burung kenari yang baik dan benar. Buat Anda yang ingin belajar membudidayakan kenari baik untuk usaha sampingan ataupun hanya sekedar menekuni hobi saja mungkin ulasan ini sangat penting dan dapat memberi sedikit tips untuk Anda. Tata cara penangkaran burung kenari yang perlu diperhatikan adalah memilih indukan jantan dan betian, penjodohan, perawatan, selama mengerami telur, dan perawatan selama proses penetasan telur.
A. Pemilihan Induk
Untuk  mendapatkan burung kenari jantan dan betina yang benar-benar siap kawin perlu pengalaman yang cukup. Para penangkar yang belum pengalaman sering mengalami kesulitan dalam mengetahui burung kenari yang sudah siap melakukan reproduksi atau kawin. Cara sederhana untuk mengetahui burung kenari yang siap kawin adalah melihat dan mendengarkan secara langsung burung tersebut sudah berbunyi nyaring atau belum (ini untuk burung jantan) Umumnya burung kenari jantan berusia 7 sampai 8 bulan telah berbunyi cukup nyaring, sedangkan untuk burung kenari betina sudah mengalami perubahan fisik, perut sekitar alat kelamin lebih besar dan kencang seperti bisul yang mau pecah.  
Cara membedakan burung kenari jantan dan betina :
  1. Pada umur lima bulan atau lebih, kenari jantan warnanya lebih terang. Pada bagian tertentu warnanya lebih tajam khususnya pada bagian dekat kepala. Pusat kepala pada burung kenari betina yang berwarna kuning akan menjadi sangat terang.
  2. Dalam membedakan burung kenari bisa kita amati dari bentuk kepala, untuk burung kenari jantan memiliki bentuk kepala yang pipih, sedangkan burung kenari betina biasanya memiliki bentuk kepala yang bulat
  3. Jika pada umur enam bulan belum ketahuan jenis kalaminnya ,kenari yang dicampur diantara banyak kenari-kenari maka kenari betina akan duduk lebih rendah, hal tersebut di karenakan struktur badannya. Biasanya kenari betina akan berkelahi dengan kenari jantan ketika ingin berkicau atau mempraktekan suaranya. Meskipun sang betina dalam kondisi tidak sedang dalam masa bertelur dan ini hanya sekedar ingin berkicau saja.
  4. Cara membedakan dari dubur burung kenari, biasanya burung kenari jantan memiliki tonjolan di bagian duburnya, dan burung kenari betina biasanya tidak memiliki tonjolan pada dubur burung tersebut.
    Tanda-tanda burung kenari Betina                                                    Jantan
 Ciri-ciri Kenari Jantan Yang Telah benar-benar Siap Untuk Dijodohkan
  1. Suaranya nyaring dengan irama yang panjang dan tidak terputus-putus
  2. Jika didekati oleh burung kenari betina pada saat berbunyi menunjukan gerakan naik turun sangkar
  3. Jika dipegang dan diamati, alat kelaminya tampak menonjol besar dan panjang dan berwarna kemerah-merahan
Ciri-Ciri untuk burung kenari betina yang telah siap dijodohkan,
  1. Gelisah jika mendengar suara atau bunyi burung kenari jantan
  2. Sering mengangkut bulu atau serat-serat daun yang telah kering atau menarik-narik tali untuk dibawa kesana kemari sambil terbang (jawane=gondoli)
  3. Jika dipegang dan diamati, sekitar alat kelamin sudah tampak halus bersih dilihat dari segi bulu berwarna kemerah-merahan, jika disentuh dengan ujung jari tangan akan terasa seperti bisul yang mau pecah.
    Kenari betina siap kawin

B. Penjodohan
  1. Menjodohkan sebagai pasangan tetap dan hanya satu pasang. Artinya, induk betina dan pejantan tidak pernah dipisahkan sejak proses penjodohan, bertelur, menetas, dan membesarkan anak. Induk jantan dan betina bersama-sama membesarkan anak-anaknya. Dengan demikian, induk jantan tidak terforsir untuk mengawini beberapa indukan betina lain  sehingga kondisi kesehatannya tetap baik.
  2. Menjodohkan sebagai pasangan tetap dengan beberapa indukan betina ( 2 sampai 4 indukan betina). Artinya, untuk satu pejantan dapat dijodohkan dua sampai empat indukan secara bergantian. Penjodohan dengan pasangan yang tetap menurut beberapa peternak dianggap kurang efektif karena satu jantan hanya dikawinkan dengan satu betina. Padahal, satu induk jantan dapat dikawinkan dengan beberapa induk betina selama waktu istirahat dan menu makanannya terjamin.
  3. Menjodohkan dengan pasangan tidak tetap atau sementara, Pada umumnya cara ini dilakukan oleh penangkar yang hanya memiliki induk jantan terbatas, sedangkan jumlah induk betina cukup banyak. Proses penjodohannya hanya berdasarkan situasi, misalnya ketika ada induk betina yang sudah dijodohkan karena anak-anaknya sudah dapat makan sendiri. Jika induk betina tersebut sudah tampak siap kawin lagi, maka dapat segera dijodohkan dengan induk jantan lain supaya tidak terlambat untuk bertelur lagi.Keuntungan penjodohan burung kenari dengan pasangan yang tidak tetap adalah produksi telur dan anakan kenari dapat berlangsung terus-menerus sampai batas waktu tertentu. Sedangkan kelemahan penjodohan burung kenari dengan pasangan yang tidak tetap adalah kwalitas anakan kenari yang dihasilkan kurang bagus, baik dan segi warnanya maupun suaranya. Sebab, penangkar umumnya tidak memperhatikan latar belakang penjodohan tersebut, mereka hanya berorientasi pada jumlah produksi yang dihasilkan. Efek samping yang ditimbulkan adalah induk jantan yang digunakan secara terus-menerus dan kurang beristirahat menyebabkan vitaƍitasnya cepat menurun. Burung kenari jantan yang terlalu diforsir untuk mengawini induk kenari akan menghasilkan anakan kenari yang kualitasnya kurang bagus. Agar kwalitas pejantan selalu dalam kondisi prima, maka kualitas pakan dan kebutuhan menu pakan harus sungguh-sungguh diperhatikan. Makanan yang diberikan harus lebih baik daripada biasanya agar kebutuhan energi dan nilai kalori yang masuk ke dalam tubuh kenari seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan. Jika tenaga yang dikeluarkan lebih besar daripada kebutuhan energi, maka lama kelamaan kondisi burung tersebut akan semakin menurun dan akhimya dapat menyebabkan kematian.
  4. Menjodohkan burung kenari secara massal dapat dilakukan dengan cara memasukkan beberapa kenari jantan dan betina menjadi satu dalam sangkar yang cukup besar. Cara penjodohan kenari secara masal ini umumnya sudah ditinggalkan oleh para penangkar. Keuntungan penjodohan kenari secara massal adalah pemberian pakan relatif cepat.
Kelemahan menjodohkan kenari secara masal adalah:
  1. Burung-burung kenari tersebut lebih lama mencari jodoh.
  2. Proses perkawinan terganggu karena sifat pejantan adalah suka bertarung dengan sesama pejantan lain.
  3. Burung kenari yang kalah akan sedikit mengkonsumsi makanan sehingga menjadi kurus dan mudah terserang penyakit.
  4. Jika satu atau dua burung kenari terinfeksi penyakit dan tidak segera ditangani, maka penyakit tersebut akan menular kepada burung kenari yang lain dengan cepat.
C. Proses penjodohan
  1. Tahap pengenalan. Pada tahap ini burung kenari yang akan dijodohkan disiapkan pada sangkar yang berbeda. Masing-masing sangkar diberiakan pada tempat berbeda. Masing-masing sangkar diberi makan dan minum secukupnya. Di dalam sangkar burung kenari betina disiapkan sarang, diletakkan disudut kiri atau kanan atas atau lebih tinggi dari pada pintu sangkar. Penempatan sarang tempat telur sangat penting karena burung kenari sering tidak mau mengrami telurnya bila merasa tidak nyaman teruma pada saat peternak memberi makan atau menganti minum. Selain itu, disamping kiri atau kanan dan atas sarang sebaiknya diberi kertas koran supaya memberi rasa nyaman burung kenari pada saat mengerami telurnya.
    Sangkar kenari jantan dan betina diraparkan
  2. Tahap perkawinan. Proses perkawinan burung kebanari berlangsung berulang kali sampai kenari betina menghasilkan telur. Perkawinan burung kenari biasanya dilakukan pada pagi hari atau sore hari menjelang petang. Salah satu faktor keberhasilan penangkaran burung kenari ditentukan oleh kualitas perkawinan itu sendiri. Sebelum bertelur kenari betina biasanya menyiapkan sarang terlebih dahulu yang dibantu oleh kenari jantan dengan cara menyusun sarang sehingga membentuk bulat. Jika sarang telah terbentuk dengan baik, tetapi hingga beberapa minggu tidak terjadi proses perkawinan, maka kesiapan kenari jantan perlu dikaji ulang. Jika kenari jantan yang menjadi faktor utamanya, maka harus diganti dengan kenari lain yang lebih siap.
  3. Telur yang dihasilkan Burung kenari dalam satu kali periode bertelur umumnya berjumlah empat butir hingga lima butir. Namun, burung kenari juga sering hanya menghasilkan dua atau tiga butir dalam satu kali periode bertelur. Banyak sedikitnya jumlah telur yang dihasilkan tergantung pada proses pembuahan dan menu makanan yang diberikan. Di samping itu, banyak sedikitnya telur yang dihasilkan juga tergantung pada keperkasaan kenari jantan dan kesiapan kenari betina. Telur-telur yang dihasilkan dan dierami oleh induknya terkadang ada juga yang tidak menetas, bahkan gagal menetas semuanya. Daya tetas telur tergantung pada keberhasilan proses pembuahan antara sel telur dan sperma. Proses pembuahan telur kenari berlangsung sesaat setelah kenari jantan berhasil mengawini kenari betina. Namun, terkadang kita menjumpai telur kenari yang tidak dapat menetas, walaupun kita tahu telah terjadi proses perkawinan. Induk kenari jantan dan betina yang berkwalitas baik akan melakukan perkawinan dengan sempurna dan proses pembuahan telur terjadi dengan sempurna pula, sehingga menghasilkan telur yang dapat menetas. Apabila telur-telur yang dihasilkan dan proses perkawinan tersebut tidak dapat menetas, kemungkinan salah satu atau kedua induk kenari tersebut memiliki kualitas yang kurang baik sehingga pembuahan sel telur oleh sperma tidak sempuma. Untuk mengetahui kwalitas kedua induk kenari (jantan dan betina), dapat dilakukan perkawinan silang dengan kenari lain yang benar-benar telah teruji (menghasilkan anak). Misalnya, kenari jantan dikawinkan dengan kenari betina yang pernah menghasilkan anak. Sebaliknya, kenari betina juga dikawinkan dengan pejantan lain yang juga pernah menghasilkan anak. Dan uji coba perkawinan silang ini dapat diketahui indukan mana yang mandul dan tidak dapat menghasilkan anak, yang jantan atau yang betina. Kemungkinan salah satu induk kenari itu mandul atau bahkan kedua indukan itu mandul memang bukan hal yang mustahil. Kegagalan proses pembuahan pada burung kenari umumnya disebabkan oleh faktor kegemukan atau faktor lain yang bersifat hereditas atau keturunan. Bila salah satu di antara kedua induk kenari tersebut mengalami kegemukan, maka walaupun terjadi proses perkawinan dan menghasilkan telur, namun umumnya telur-telur yang dihasilkan tersebut tidak menetas. Kegagalan proses perkawinan mi biasanya disebabkan oleh banyaknya kandungan lemak yang terdapat di sekitar perut atau anus sehingga proses pembuahan terhambat. Sel telur tidak dapat dibuahi atau perjalanan sperma menuju sel telur terganggu oleh lemak yang terdapat di sekitar perut atau anus. Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan proses pembuahan adalah kwalitas makanan yang diberikan. Makanan yang berkwalitas baik dan mengandung gizi yang cukup untuk kebutuhan burung kenari sangat mempengaruhi proses pembuahan sel telur oleh sperma kenari jantan. Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh burung kenari. Zat-zat makanan yang diperlukan oleh burung kenari setidak-tidaknya memiliki unsur-unsur karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua itu terdapat di dalam makanan yang berupa biji-bijian, makanan pendamping, makanan yang berbentuk sayuran, kuning telur, serta minuman yang dicampur dengan beberapa macam vitamin serta mineral yang diperlukan oleh tubuh burung kenari. Burung kenari betina yang sudah mulai bertelur di tempatnya tidak boleh dilakukan penjemuran. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh petemak pada saat kenari betina sudah mulai bertelur adalah,
  • Suasana lingkungan di sekitar sangkar harus nyaman dan terbebas dan gangguan binatang, misalnya ayam, tikus, kucing, dan anjing.
  • Sangkar harus tetap pada tempatnya, tidak boleh dipindabkan ke tempat lain, kecuali sangat terpaksa.
  • Sangkar untuk bertelur harus diletakkan di tempat yang sejuk, nyaman, dan terhindar dan sengatan sinar matahari pada waktu siang dan sore.
    4. Pemisahan pejantan dari pasanganya Untuk menghindari kenari betina mengalami stres karena dipisah dengan pasanganya, maka pemisahan atau pengambilan pejantan dapat dilakukan pada malam hari dengan mematikan lampu penerangan. Itu dilakukan apabila peternak memiliki beberapa kenari betina. Jika setelah dilaku pemisahankenari betiana sering turun dari sangkar dan tidak mau mengerami telurnya, maka sebaiknya kenari jantan dikembalikan lagi kedalam sangkar kenari betina untuk memberikan kenyamanan pada saat mengeram.5.  Bentuk dan warna kenari
    Burung kenari yantg kita jumpai diseluruh tanah air kita memiliki bentuk dan warna yang beraneka ragam. Kita sering menjumpai burung kenari yang berwarna kuning, hijau, coklat, merah, putih, kelabu, silver, isabel bahkan ada yang berwarna perpaduan antara dua atau tiga warna. dari indukanya sekaligus.
    D. Perawatan selama mengeram
    1. Menu pakan yang baik. Setelah bertelur tiga butir hinggga empat butir, induk kenari harus mendapatkan perawatan yang baik,  khususnya menu pakan yang diberikan harus memiliki kandungan gizi yang cukup bagi induk kenari. Induk kenari yang sedang mengerami telur dan mengalami kekurangan pakan yang bergizi akan sering naik turun dari sngkar
    2. Kebersihan sangkar. Sangkar penangkaran burung kenari dapat dibersihkan setiap pagi hari bersamaan dengan pemberian makanan dan pengantian minum. Kegiatan ini di lakukan hingga telur mnetas dan anak burung tumbuh normal selama kurnag lebih umur 30 hari. Pada umumnya telur yang berhasil dibuahi dan dalam kondisi normal akan menetas setelah dierami oleh induknya selama 13 hari.
    E. Perawatan selama penetasan
    1. Pengamanan sangkar. Ketika telur yang dierami menetas, sangkar akan berbau amis sehingga sering mengundang semut yang dapat menggangu anakan kenari yang baru saja menetas. Bahkan semut-semut tersebut dapat menyerang dan memakan anakan kenari. Oleh karena itu penenmpatan sangkar harus dilindungi dengan pengaman terhadap gangguan semut. Jika sangkar di tempelkan pada dinding sebaiknya pada dinding dilindungi dengan kapur anti serangga. Jika sangkar digantung dibagian gantungan diberi minyak oli atau paselin.
    2. Menu Makanan. Menu makanan tiap hari perlu ditambah dengan telor matang ini harus tersedia setiap harinya. Untuk takaran yang tepat, sebaiknya menggunakan telor puyuh karena ukuran telornya yang kecil  agar tidak berlebihan atau tersisa. Selain itu kecambah sangat baik untuk diberikan kepada anakan kenari, gizi yang terkandung di dalamnya akan membuat anakan kenari dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Kecambah yang dimaksud disini adalah terbuat dari biji-bijian yang dimakan oleh kenari, seperti: canary seed, biji sawi, miled putih.Setelah umur 3 minggu anakan kenari umumnya akan turun dari sangkar dan belajar makan sendiri. Untuk itu anakan kenari dapat diseri biji-bijian yang lunak, seperti lobak, biji haver, otek bangkok, biji niger, daun slada, dan gambas. Makanan yang lunak ini akan sangat membantu anakan belajar makan.
    3. Pemisahan Anak dari Induk. Setelah anakan kenari berumur 30 hari atau satu bulan, kenari jantan pasanganya dapat dimasukkan kembali kedalam sangkar kenari betina tanpa memindahkan anak-anak burung. Sarang yang lama di bersihkan di ganti dengan sarang yang baru agar terbebas dari kutu burung atau kotoran lainya. Untuk mencegah timbulnya bakteri atau jamur, sarang dapat disemprot dengan obat desinfektan atau atau bioseptik.